Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, Imunisasi bayi dan anak biasanya lebih diutamakan karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi bayi dan anak tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak.

Imunisasi bayi dan anak yang wajib di lakukan di antaranya adalah (vaksin BCG, polio tetes minum (polio oral), DPT, hepatitis B dan campak) , imunisasi tersebut direkomendasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Selain itu ada juga Imunisasi bayi dan anak yang belum masuk dalam daftar imunisasi PPI dan tidak di subsidi pemerintah, tetapi sangat dianjurkan untuk di lakukan karena imunisasi tersebut di percaya bisa mencegah berbagai penyakit, antara lain: radang paru-paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), campak Jerman, Hepatitis A, dan kanker mulut rahim.

Jadi? Imunisasi wajib adalah vaksin minimal yang harus didapat anak dengan fasilitas disediakan pemerintah. Sedang tambahannya, bila mampu, baik sekali jika juga diberikan pada anak.

Berikut ini adalah imunisasi tambahan yang dianjurkan untuk bayi dan balita, Antara lain yaitu :

Hib : Melindungi tubuh dari virus Haemophilus influenza type B, yang bisa menyebabkan meningitis, pneumonia, dan epiglotitis (infeksi pada katup pita suara dan tabung suara).

Waktu pemberian: Umur 2, 4, 6, dan 15 bulan.

Catatan khusus: Bisa diberikan secara terpisah atau kombinasi.

Pneumokokus (PCV) Melindungi tubuh dari bakteri pnemukokus yang bisa menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi telinga.

Waktu pemberian: Umur 2, 4, 6 bulan, serta antara 12 – 15 bulan.

Catatan khusus: Kalau mama belum memberikannya hingga usia anak di atas 1 tahun, PCV hanya diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Jika usia anak sudah 2 – 5 tahun, PCV hanya diberikan 1 kali.

Influenza : Melindungi tubuh dari beberapa jenis virus influenza.

Waktu pemberian: Setahun sekali sejak usia 6 bulan. Bisa terus diberikan hingga dewasa.

Catatan khusus: Untuk usia di atas 2 tahun, vaksin bisa diberikan dalam bentuk semprotan pada saluran pernapasan.

MMR (Measles, Mumps, Rubella)Melindungi tubuh dari virus campak, gondok, dan rubella (campak Jerman).

Waktu pemberian: Usia 15 bulan, dan diulang saat anak berusia 6 tahun.

 

Catatan khusus: Bisa diberikan pada umur 12 bulan, jika belum mendapat campak di usia 9 bulan.

Tifoid : Melindungi tubuh dari bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid (tifus).

Waktu pemberian: Pada umur di atas 2 tahun, dan diulang setiap 3 tahun.

Catatan khusus: Terdapat dua jenis, yaitu oral dan suntik. Tifoid oral diberikan pada anak di atas 6 tahun.

Hepatitis A : Melindungi tubuh dari virus Hepatitis A, yang menyebabkan penyakit hati.

Waktu pemberian: Pada umur di atas 2 tahun, dua kali dengan interval 6 – 12 bulan.

Varisela : Melindungi tubuh dari cacar air

Waktu pemberian: Pada umur di atas 5 tahun.

HPV (Humanpapilloma Virus) : Melindungi tubuh dari Humanpapilloma Virus yang menyebabkan kanker mulut rahim.

Waktu pemberian: Pada anak umur di atas 10 tahun, diberikan 3 kali dengan jadwal 0, 1-2 bulan kemudian, serta 6 bulan kemudian.

Demikian beberapa imunisasi tambahan yang dianjurkan untuk bayi dan balita,semoga bermanfaat untuk anda ikuti agar bayi dan balita anda bisa selalu tumbuh sehat dan cerdas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *